Musik Indonesia terbukti selalu menjadi industri yang memiliki poros rotasi begitu cepat, tak terkecuali sebuah band. Entah dalam kapasitas format, genre, tren, distribusi, hingga dinamika musisinya sendiri, kita memang punya daftar panjang nama band yang sempat meramaikan pasar musik tanah air.
Namun harus diakui, hanya sedikit band yang benar-benar memiliki survival material seperti kekompakkan personil, produktivitas karya, dan kedewasaan mental menghadapi bermacam-macam konflik kepentingan. Kenapa begitu penting? Karena itulah modal setiap band agar tidak mudah digerus perubahan zaman.
Membicarakan musikalitas band asal Bandung ini terasa seperti memutar mesin waktu. Selama hampir 17 tahun perjalanan, dari personilnya masih bujangan, sampai kini masing-masing sudah membangun keluarga kecil.
Kita pun tidak harus melabelkan diri sebagai Swinging Friends (sebutan bagi penggemar setia Mocca) untuk bisa menikmati lagu-lagunya. “Mocca bisa bertahan sampai hari ini karena musik mereka juga bertransformasi dari waktu ke waktu. Kita bahkan bisa menemukan segala jenis tematikal hidup dalam lagu-lagu mereka.
Funtastic Glory merupakan tema yang diusung oleh UKM Kommust UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dengan memberikan nuansa “Story Telling Pop Band” yang khas dan beda. Konsep Mocca adalah story telling, jadi lagu-lagu mereka adalah seperti sebuah cerita yang mereka paparkan dengan nada. Dan irama pada setiap lagu juga diadaptasi dari lirik lagu itu sendiri.